Segera Siapkan Masa Depan Anda

Kamis, 24 November 2011

Bisnis yang paling prospektif dimasa yang akan datang diperlukan cara bagaimana menemukan, mencari, dan mengubah peluang menjadi kesempatan untuk segera bertindak dari saat ini. Bisnis saat ini telah menjadi suatu tren di kalangan masyarakat kita. Mengapa? Perhatikan saja.., perubahan ekonomi sangat cepat, perubahan zaman juga demikian. Oleh karena itu kita harus belajar menghadapi perubahan ini.
Cara belajar kita berdasarkan sebuah teori adalah sebagai berikut"

Kita akan belajar dari 10% dari apa yang kita baca
Kita akan belajar dari 20% dari apa yang kita dengar
Kita akan belajar dari 30% dari apa yang kita lihat
Kita akan belajar dari 50% dari apa yang kita dengar dan lihat
Kita akan belajar dari 70% dari apa yang kita  berdiskusi
Kita akan belajar dari 80% dari apa yang kita pengalaman

Sejalan dengan teori ini perbandingan fungi tubuh kita yang diciptakan Tuhan Alloh Yang Maha Esa, mata kita dua, tangan kita dua, kaki kita dua, lubang hidung kita dua, mulut kita satu. dari tangan dan kaki ada alat jari kaki kita 10, jari tangan kita 10? apa artinya, kita diharuskan lebih banyak action melalui usaha dan membangun karya sehingga kita akan mempunyai pengalaman yang cukup dalam menjalankan roda usaha.

dari Cara belajar kita tersebut, tentu tidak lepas dari Pertama menyusun sebuah Ide berdasarkan apa yang kita baca dan kita dengar, sambil berjalan-jalan melihat sesuatu di lingkungan sekitar kita, maka jangan lupa ide yang telah dikumpulkan di catat- susun sebuah alur proses bisnis dan pada akhirnya susun dalam bentuk proposal bisnis. Proposal bisnis ini bertujuan untuk memantapkan Ide kreatif dalam berbisnis, supaya langkah bisnis ke depan bisa dipesiapkan dengan baik dan lebih matang.  Oke all of the start is ready..
Kemudian segera take action.. hubungi relasi ceritakan apa yang akan dilakukan untuk menggalang dukungan dan kesempatan dalam menumbuhkan Ide bisnis dan semangat. Tinggalkan komentar yang kurang mendukung, karena itu akan menghambat pelaksanaan bisnis di masa mendatang?

Lalu apa bisnis yang prospek dalam 10 tahun mendatang? tobe continue

Selasa, 22 November 2011

Berbisnislah dengan Alloh... Pasti menguntungkan..


Semua orang ketika berbisnis kebanyakan yang dipikirkan adalah kenikmatan yang didapatkan dari keungungan berbisnis, bahkan tidak mau tahu akan resikonya..  Di Tahun 2002 saya berbisnis hingga omset dalam waktu yang relatif cepat mencapai ratusan juta rupiah, walhasil juga bangkrut dalam waktu relatif cepat juga.. 

Ketika Saya berbisnis dan mulai menuai keuntungan, begitu banyak orang dengan suka rela, orang mau ikut berbisnis.. luar biasa. Namun ketika Saya bangkrut orang yang berbisnis dengan saya.. banyak sekali yang minta kembali bahkan dengan sampai mengambil barang yang seharusnya tidak menjadi bagian dari hak mereka.. 

Ada pengalaman yang tidak terlupakan dan ini pertanda bahwa Alloh yang maha kaya, maha mengetahui dan serba Maha.. Beberapa orang yang Iklhas dengan kebangrutan saya, saat ini orang2 tersebut telah sukses terlebih dahulu melampaui kekayaan yang cepat karena satu niatan berbisnisnya dengan Alloh;; semua yang ada pasti kembali kepada Yang Maha Kuasa.., sementara yang lain; yang selalu menuntut dan tidak mengenal peduli apakah yang seharusnya menjadi haknya atau tidak.. ada yang mengalami hal.. cobaan anaknya sakit, ada yang dirampok, ada yang ditipu sampai berulang kali, ada yang selalu gelisah ... dsb subhannalloh..

Berbulan-bulan saya hadapi semua, karena tidak ada niatan sedikitpun di hati saya untuk berbuat merugikan, semua yang terjadi adalah kehendak yang Maha Kuasa, maka saya bisa sampaikan disini bahwa  Banyak orang takut rugi ketika mau memulai sebuah bisnis baru, Ya karena bisnis pasti ada resiko ruginya, itu namanya resiko bisnis. Dalam bisnis biasanya resiko sebanding dengan hasil, artinya semakin besar hasil yang kita harapkan tentu biasanya semakin besar pula resikonya walau nggak semua begitu, tapi “berbisnis dengan Allah” dijamin selalu untung… saya sudah buktikan !!! dan anda pun bisa buktikan.

Memulai sebuah bisnis harus diawali sesuatu hal yang baik, niat yang tulus, hati yang jujur dan komitmen yang tinggi, jika anda belum siap dengan hal dasar itu ada baiknya dievaluasi dulu tujuan bisnis anda. Memulai dengan hal yang baik itu yang nantinya akan menjamin anda selalu beruntung dan dipercaya dalam bisnis

Paling tidak ada lima (5) syarat yang harus dipenuhi jika kita ingin menjadikan bisnis sebagai profesi untuk meraih harta dan kekayaan dunia :
  1. Berbisnis itu harus dengan niat mencari ridha Allah. Sedangkan harta yang diperoleh adalah amanah dari Allah. Sebab itu, pada hakikatnya, harta itu adalah milik Allah.
  2. Berbisnis harus sesuai dengan sistem Allah dan Rasul-Nya Muhammad Saw. seperti tidak boleh dengan sistem riba, tidak melakukan risywah, kolusi, nepotisme, monopoli, spekulasi dan sebagainya.
  3. Barang dan jasa yang dibisniskan tidak boleh yang diharamkan Allah seperti babi, darah, khamar, judi dan sebagainya serta harus yang dihalalkan Allah dan Rasul-Nya.
  4. Semua aktivitas yang terkait dengan ibadah dan pengabdian kepada Allah, baik yang terkait dengan ibadah individu, sosial kemasyarakatan, atau apa saja yang terkat dengan kategori dakwah dan jihad, tidak boleh atau haram hukumnya dibisniskan, yakni melaksanakannya dengan tujuan mendapatkan keuntungan dunia, baik yang terkait harta, pangkat, kedudukan, status sosial, pujian dari manusia atau apapun bentuknya.
  5. Di dalam harta yang diamanahkan Allah itu terdapat jatah kaum fakir, miskin dan kebutuhan lain di jalan Allah, baik melalui zakat (wajib), maupun sedekah (infak). Oleh sebab itu, harta bukan untuk ditumpuk di dunia, akan tetapi untuk dibelanjakan di jalan Allah. Atau dengan kata lain, harta adalah jalan terbaik untuk berjihad di jalan Allah.
Berdasarkan lima (5) syarat tersebut, maka manajemen harta, baik yang diperoleh melalui bisnis, bekerja, warisan, hibah dan jalan halal lainnya, pada prinsipnya dapat disimpulkan dengan dua pertanyaan mendasar berikut :
  1. Apa jenisnya, dari mana dan bagaimana cara memperoleh harta tersebut? Dari jalan yang halalkah atau yang haram?
  2. Kemana harta yang diperoleh dengan jalan yang halal itu dibelanjakan? How (bagaimana cara mengeluarkan harta) yang benar dijalan Alloh? Untuk kepentingan duniakah atau kepentingan akhirat?
disarikan dari pengalaman pribadi dan cuplikan.